Sulsel Kehilangan Syeikhul Muballigh

MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM - Innalillahi wa Innailaihi radjiun. Sulsel kembali kehilangan ulama kharismatiknya. Kiai Haji (KH) Bakri Wahid Malin Sutan (81) atau yang tenar dengan Pak Kiai, meninggal menjelang santap sahur di kediamannya di Jl Kumala I, Makassar, Minggu (21/7/2013), di hari ke11 Ramdan 1434 Hijriyah.

"Kita tahu meninggal, saat kita bangunkan sahur, sekitar jam 04.00 wita," kata putri kelimanya, Ulfa Bakri, yang kini dipercaya mengelola Yayasan Pendidikan Islam Bakri Wahid.

Tiga tahun lalu, di antara pukul 03.30 wita hingga pukul 04.00 wita, suara khas pria kelahiran Sawaluntoh, Sumatera Barat itu, masih mengudara di Radio Republik Indonesia (RRI) Makassar.
Setelah 36 tahun mengudara di siara Dialog Ramadan bersama Pak Kiai, tahun 2010 lalu, dia meminta beristirahat. "Karena usia yang lanjut dan kondisi kesehatan yang terus menurun, di tahun 2010 Pak Kiai menyatakan mundur mengisi acara Dialog Pak Kyai," tulis Ramdani, seorang penyiar RRI Pro 4 Makassar, di situs resmi RRI Makassar, Minggu (21/7/2013).

Meski menderita sakit menahun, beliau tetap menjalankan ibadah puasa dan ibadah lainnya seperti salat lail.
Pak Kiai yang seminggu lalu masih dirawat di RS Wahidin memutuskan untuk dirawat di rumah saja. Sebelum dirawat di RS Wahidin, Tribun Timur, Kamis (4/7/2013), lima hari sebelum Ramadan, menurunkan kabar, Pak Kiai dilarikan ke UGD Rumah Sakit Islam Faisal, Makassar.(*)

Baca selengkapnya di edisi cetak Tribun Timur, Senin (22/7/2013)

22 Jul, 2013


-
Source: http://makassar.tribunnews.com/2013/07/22/sulsel-kehilangan-syeikhul-muballigh
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com

0 komentar: