PB HMI Gelar Diskusi Kenaikan Sembako

Firman Firdhousi
Ketua Departemen EKONOMI DAN KESRA PB HMI)
Melaporkan dari Jakarta

KENAIKAN harga bahan pokok selain dipengaruhi adanya kenaikan BBM juga terjadi karena adanya permainan importir besar yang memiliki kemampuan penimbunan. Dengan adanya kenaikan bahan pokok pemerintah memprediksi kenaikan inflasi mencapai 7,2 %. Meski bank dunia memperkirakan kenaikan inflasi hingga akhir tahun ini bisa melebihi 8 persen. Selain kenaikan inflasi, pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mengalami penurunan sebesar 6,2 % hingga 6,8 %. Hal ini disampaikan oleh Syarkawi Rauf, Anggota Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) dalam diskusi yang digelar bidang ekonomi dan kesra PB HMI di Jl.Diponegoro No.16 A, Jakarta Pusat (18/07/2013). Selain itu  Rauf juga mengkritisi persediaan daging sapi dan permasalahan impor. "Dari 14,8 juta stok sapi hanya tersisa 12 juta untuk persedian tahun ini. Pertumbuhan populasi sapi tidak dibarengi dengan penambahan".

Berbeda dengan Ngadiran, Sekjend Asosiasi Pedagang Seluruh Indonesia (APPSI) ia menuding mahalnya harga sembako dikarenakan adanya permainan pasar.Sebagai contoh kasus impor sapi dan bawang putih terjadi karena ada rekayasa importir besar yang mempermainkan pasar. "daging sapi yang dijual di Indonesia merupakan daging sapi termahal di dunia, operasi pasar yang dilakukan juga hanya bersifat sementara yang efeknya juga tidak maksimal, seperti gaya-gayaan saja" tegasnya.

Narasumber lain yang hadir dalam diskusi, Jimmy Bella, Sekertaris Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag mengatakan, sapi-sapi peternakan rakyat bukan komoditi perdagangan, melainkan dianggap sebagai tabungan. Ia juga menegaskan bahwa kementerian perdagangan diberikan kebijakan melakukan impor daging sapi untuk menekan harga daging yang melambung tinggi. "Stok daging sapi selama bulan puasa dirasa cukup dalam artian sudah siap masuk pasar, impor merupakan alternativ terakhir dan sebagai pelengkap",imbunya.


Menanggapi hal ini Ketua Bidang Ekonomi dan Kesra PB HMI, Faisal Muchlis menyatakan, pemerintah perlu melakukan evaluasi mendalam terhadap semua kementerian terkait, sehingga kenaikan harga bahan pokok bisa diatasi. Operasi pasar tidak hanya dilakukan di pasar-pasar induk saja, melainkan harus dilakukan rutin di semua pasar. Pengawasan yang ketat harus diterapkan kepada semua import atau pengusaha. "Pengusaha jangan ada bermain mata dengan pemerintah, kalau mencari untung jangan terlalu besar, kasihan nasib rakyat kecil". Diskusi berjalan selama 2 jam dan ditutup dengan buka puasa bersama.

19 Jul, 2013


-
Source: http://makassar.tribunnews.com/2013/07/19/pb-hmi-gelar-diskusi-kenaikan-sembako
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com

0 komentar: