JK Naik Kereta

TRIBUN-TIMUR.COM-- Selasa 23 Juli, Ketua Dewan Mesjid Indonesia HM. Jusuf Kalla, mendapat undangan memberi ceramah pada acara tabligh akbar di Mesjid Syuhada Pekalongan. Kali ini perjalanan menuju Pekalongan, JK sapaan akrab M. Jusuf Kalla menggunakan kereta api Argo Muria, naik dari stasiun Gambir Jakarta Pusat ke Pekalongan Jawa Tengah.

Sewaktu   menjadi menteri dan wakil presiden beberapa kali saya naik kereta api untuk bepergian, kenang JK. Selain untuk membaur dengan masyarakat, juga "berpartisipasi untuk mengurangi kemacetan," kata JK.

"Bayangkan kalau kita menggunakan mobil ke Pekalongan, dengan pengawalan dan beberapa rangkaian mobil, "waduh kasian juga itu rakyat di jalan jalan yang kita lalui, kena macet.  Tapi dengan menggunakan kereta semua jadi lancar," kata JK.

Pengelolaan kereta saat ini makin membaik. Meskipun masih tertinggal di banding dari negara maju, kata JK. Untuk memiliki kereta cepat, relatif mahal dan sulit dijangkau masyarakat kita. "Kita bisa saja menggunakan kereta express seperti Shinkanzen di Jepang, tetapi itu harus disubsidi oleh pemerintah,"tambahnya. Karena penghasilan  masyarakat kita masih belum menjangkau tarif keretanya. Tetapi bukan tidak bisa, tegas JK.

Ketika kereta Argo Muria mulai melaju, JK sempat tertawa mendengar pengumuman yang disampaikan petugas kereta, bahwa kereta Argo Muria dilengkapi fasilitas bantal kecil gratis untuk penumpang. Fasilitas itulah yang mengundang tawa JK. "Rupanya bantal ini bisa dipakai gratis, bayangkan kalau pakai argo seperti taksi," kata JK berseloroh.

JK juga sempat berdialog dengan salah seorang petugas kereta api, dan secara khusus menanyakan berapa gaji dan usianya. Di stasiun Gambir sebelum berangkat  JK berpesan kepada pengelola stasiun agar menjaga kebersihan. "Biar ramai asal bersih," kata JK.

Bicara tentang pengalaman naik kereta. Menurut JK, dia  sudah naik kereta sejak tahun 60an. "Saya pertamakali merasakan naik kereta tahun 60an dalam sebuah perjalanan dari Surabaya menuju Jakarta, untuk kegiatan HMI," kenang JK.

Mantan Wapres RI 2004-2009 ini, lupa berapa lama waktu tempuhnya ketika naik kereta saat itu. Tapi  kalau tidak salah, kata JK, dia naik kereta malam, tibanya sore hari di Jakarta,

JK mengku asyik naik kereta. "Sangat berkesan,"kata JK. Apalagi waktu itu, saya membaur dengan teman aktivis HMI asal Makassar dengan pengurus HMI Jawa Timur. Dalam perjalanan banyak berdiskusi tentang kondisi HMI dan bangsa.  Entahlah itu kereta kelas apa yang saya naiki, kenang JK. Tetapi malamnya, kita ramai ramai tidur melantai di dalam gerbong kareta. Keretanya tidak sebagus sekarang, dindingnya terbuat dari kayu, kemungkinan itu masih peninggalan Belanda, ingat JK.

Perjalanan itu sendiri cerita JK, melanjutkan perjalanan naik kapal laut bersama para aktivis mahasiswa dari Makassar ke Surabaya, lalu kami lanjutkan dengan menggunakan kereta api ke Jakarta.

23 Jul, 2013


-
Source: http://makassar.tribunnews.com/2013/07/23/jk-naik-kereta
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com

0 komentar: