PHRI Sulsel Tak Bicara Hotel Tertentu

Thank you for using rssforward.com! This service has been made possible by all our customers. In order to provide a sustainable, best of the breed RSS to Email experience, we've chosen to keep this as a paid subscription service. If you are satisfied with your free trial, please sign-up today. Subscriptions without a plan would soon be removed. Thank you!

MAKASSAR,TRIBUN-TIMUR.COM-Saling tuding penurunan angka okupansi dari rilis data PHRI bersama Disbudpar Makassar membuat Direktur Utama Clarion Grup, Anggiat Sinaga kembali angkat bicara.

Menurut Anggiat dirinya memahami apa yang disampaikan General Manager Santika Hotel mengenai angka okupansi yang masih stabil merupakan pandangan pribadi.

"Pak GM Santika Hotel tidak mengikuti rapat bersama PHRI dan para GM hotel berbintang sebelumnya sehingga wajar berpandangan subjektif.  Dan PHRI Sulsel  tidak hanya bicara untuk hotel tertentu saja akan tetapi PHRI konsen dengan perkembangan bisnis untuk semua hotel,"jelasnya kepada Tribun Jumat (26/7).

Anggiat menilai Makassar yang terus diguyur pembangunan hotel tentu dikhawatirkan akan terjadi over supply seperti yang di Manado. Dan dampak langsung over suply pasti akan terjadi perang tarif. Jika terjadi perang tarif konsekuensinya tentu ke tingkat pengembalian investasi yang akan menjadi pertaruhan, apalagi sifat investasi hotel itu adalah investasi jangka panjang.

Data PHRI Sulsel,kata Anggiat, menunjukkan bahwa pertumbuhan kamar hotel di Makassar ke depan sebesar 4885 kamar atau akan tumbuh 65 persen.  Data ini memberi sebuah tanda bahwa pertumbuhan hotel di Makassar perlu dikontrol agar investasi yang ada berjalan dengan baik.

Olehnya, lanjut Anggiat PHRI Sulsel,  sengaja menggandeng dunia pendidikan seperti Unhas dan Akpar untuk membuat studi kelayakan jumlah kamar yang ideal agar  menjadi refrensi publik kedepan. Bukan hanya data yang abstrak. Sehingga dalam rekomendasinya, PHRI Sulsel  sama sekali bukan meminta memberhentikan hotel yang sedang di bangun akan tetapi PHRI hanya menghimbau pemerintah untuk mengkontrol pertumbuhan yang sangat menjamur.

"Seharunya para General Manager jauh lebih mampu membaca kondisi pasar hotel. Hal ini sangat normatif sama seperti yang dilakukan oleh pemerintah diberbagai wilayah yang investasinya semakin tidak terkendali,"tegas Anggiat. (*)

26 Jul, 2013


-
Source: http://makassar.tribunnews.com/2013/07/26/phri-sulsel-tak-bicara-hotel-tertentu
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com

0 komentar: