Sulsel News

MAKASSAR,TRIBUN-TIMUR.COM--Kepala SMPN 38 Makassar, Drs Baharuddin, membantah tudingan Panwaslu yang menyebut dirinya menjadi salah satu relawan pasang calon wali kota, Supomo-Kadir (SuKa).

Baharuddin mengatakan, apa yang disampaikan panwaslu Makassar bahwa diri menjadi koordinator relawan SuKa keliru. "Saya ini relawan kebersihan bukan relawan calon wali kota," ujarnya, Kamis (18/7/2013).

Baharuddin mengatakan dirinya tahu bahwa PNS dilarang berpolitik, jadi mustahil dia mengindahkan aturan tersebut.

Baharuddin pun menceritakan pada tahun Januari 2012 sebelum menjadi kepala sekolah dia juga adalah aktivis kebersihan. Dia mengaku berpartisipasi dalam mensukseskan program go green pasangan wali kota Ilham-Supomo (IASmo).

Menurutnya berbagai program kebersihan dilakoninya sebelum dia diangkat menjadi kepala sekolah April 2013 lalu. "Jadi susunan relawan yang dilihat Panwas itu bukan relawan calon walikota itu relawan kebersihana, itu pun SK tahun 2012," katanya.

Dia juga nembantah jika pernah mengenakan atribut salah satu pasangan calon wali kota. "Saya sudah sampaikan klarifikasi ini kepada panwas," katanya.

Sementara itu, ketua Panwas Kota Makassar Amir Ilyas mengatakan pihaknya sudah menyodorkan nama-nama PNS di lingkup Pemkot Makassar yang diduga terlibat praktik politik praktis ke Sekkot.

Selain kepalas sekolah, Panwas juga ada sejumlah lurah yang diduga ikut menjadi juru kampanye salah satu calon wali kota. "Kita harap Sekkot segera mengambil tindakan tegas terhadap bawahannya tersebut," ujar Amir.

Khusus kepala sekolah, Panwas sebelumnya menemukan dua Kepsek yakni Kepsek SPMN 38 dan SMPN 18. "Hanya saja yang dapat kami buktikan adalah kepsek SMP 38, sementara Kepsek SMP 18 namanya hanya dicatut," katanya. (*)