Sulsel News

PAREPARE, TRIBUN-TIMUR.COM -Mungkin Anda pernah bertanya-tanya bagaimana cara lembaga survei tertentu sehingga bisa memprediksi hasil pemilihan daerah di beberapa kabupaten.

Seperti yang terjadi di Sulsel. Beberapa lembaga Survei sudah memprediksi hasil pemilihan daerah tertentu, jauh jauh hari sebelum pemilihan dilakukan, Dan hasilnya, hampir mendekati kebenaran.

Lembaga Survei Indeks Politica Indonesia (IPI), yang dikomandoi Suwadi Idris Amir, menjelaskan untuk bisa mendapatkan data penelitian yang betul betul sempurna maka setiap lembaga  penelitian harus menjalani variabel variabel tertentu,  agar setiap lembaga betul betul kaya reprensi terkait kondisi suatu kota atau daerah.

Menurut Suwadi, ada tiga tahapan metode penelitian yang harus dilakukan oleh lembaga survei untuk memperkaya informasi terkait perilaku politik, daerah tertentu.

"Pertama Metode penelitian kuantitatif terdiri dari Rancangan Sampel Probabilitas (Probability Sampling Design)  atau yang lebih populer dengan Multistage Random Sampling Acak Berjenjang," ujar Suwadi, Selasa (23/7/2013).

Menurutnya  Metodologi ini digunakan untuk dapat mengukur kondisi masalah secara keseluruhan karna sangat terukur akurasinya, Kadang untuk memperkaya hasil dari penelitian ini kami dari IPI membuat rancangan tambahan dengan menggunakan metode (Stratified Sampling) untuk mengkur secara khusus sifat populasi berstrata.

" Kalau IPI sendiri  selalu  melengkapi penelitiannya dengan menggunakan metode (Claster Sampling) dimana metode ini digunakan secara khusus untuk mengukur perilaku kelompok seperti Ormas, Golongan, Suku, Kelompok kerja," kata Suwadi.

Setelah melengkapi Penelitian Kuantitatif IPI, juga  memperkaya lagi hasil penelitiannya dengan menurunkan peneliti untuk kembali melakukan wawancara terbuka tanpa menggunakan quisioner.

"Hal ini dilakukan untuk mengamati perilaku masyarakat dan meminta informasi ke masyarakat terkait pergerakan para calon walikota atau bupati atau gubernur," kata Suwadi.

Dan terakhir IPI melengkapi kegiatan penelitian Kuantitatif dan Kualitatif nya dengan membuat Fokus Group Diskussi (FGD) Tujuan untuk membahas program visi - misi berbasis data temuan keinginan masyarakat, dan juga FGD digunakan untuk mengumpul populasi berstrata dan ber-claster. (*)